CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 13 Oktober 2012

Cantik dan Ganteng karena BEHEL? Yakin?




 
Hei, guys, kembali lagi di This Is Me dengan informasi unik baru. Kali ini This Is Me akan membahas tentang behel. Memang sih, orang yang pakai behel itu katanya kece, ya? Tapi kalian tahu gak, pake behel itu banyak resikonya? Dampaknya sih beragam, contoh positifnya ya kelihatan cantik/ganteng, kece, unyu, fashionable, dan banyak sederetan nama nama yang diberikan oleh semua orang di Jakarta, bahkan Indonesia dan dunia, tapi sayang, ya, efek negatifnya juga banyak, yuk kita simak ya friends


Dampak Behel pada Gusi

Behel atau Kawat Gigi.
Untuk mempercantik gigi, banyak banget orang milih behel untuk solusinya. Tapi, pemakaian dan peletakan yang salah, justru malah berdampak pada kesehatan gigi dan gusi. Misalnya adalah gusi menjadi membesar dan kesehatan mulut tidak bisa terjaga.















Pemakaian Behel memang Sudah jadi Tren.
Behel dianggap sebagai salah satu solusi yang membuat penampilan gigi lebih rapi dan menarik. Namun, pemakaian behel yang salah dan tidak tepat akan berakibat pada gusi menjadi besar dan tentu saja tidak sehat, guys!

Perbaiki Gusi.
Behel memang memiliki peran penting yang menyebabkan kerusakan pada gusi. Kondisi ini terjadi apabila pemakaian behel tidak tepat baik pada peletakannya maupun pada perawatannya.

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivDOqezFsGe-azfNJHMYKJnGhA0RzBE7weMAECDeN53lqkiu_OOPgNsINwNS2sM0pvuC_S2IPB9Q3EtZXNWgnRSHKP-3Ue4Acd_DIe3Zt6O72FsvLZbY1AmVcA82elpHW1vG-mRnmE56_f/s320/Behel+2.jpeg












Mereka yang memakai behel, tentu saja harus lebih ekstra hati-hati dalam melakukan pembersihan di area mulut dan gigi.Kurang bisanya menjaga kebersihan akan berakibat buruk pada kesehatan gusi, yakni gusi menjadi bengkak dan bahkan berdarah.

Karena itu, mereka yang ingin merapatkan gigi, hendaknya memperbaiki gusi terlebih dahulu, karena gusi dalam hal ini adalah pondasi penting untuk kesehatan dan kecantikan gigi. Bila gusinya saja tidak sehat, maka giginya juga tidak akan kuat dan kurang rapi.

Tanda Gusi Membesar.
Pembesaran gusi adalah kondisi dimana ukuran gusi mengalami penambahan. Hal ini ditandai dengan keadaan gusi yang menggelembung secara berlebihan di antara gigi atau pada daerah leher gigi.

Tanda-tanda bahwa gusi disebut mengalami pembesaran adalah ketika:
  1. Kondisi Gusi licin.
  2. Tumpul.
  3. Mengkilat.
  4. Bengkak.
  5. Mudah berdarah.
  6. Merah keunguan.

Kurang tepatnya perawatan gusi akan membuat gusi terinfeksi oleh bakteri di dalam mulut.
Faktor Penyebab Gusi Mengalami Pembesaran:.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh681382Eq74IKUpTphBR9QFdeU7eibO23zOHwqfnWtEai7fGYCBFajD0LTgT_f_Y51scYhLT17QnPIyFp2N1CUdzu95KhgIrHgU8BGkeQojgizY7T-9Zot1BVDmZtczU1D8y1VJFS67OZ7/s320/Kawat+Gigi.jpg

1. Penambahan ukuran secara Hepertrofi.
Yaitu ukuran gusi yang mengalami penambahan dengan sebab tertentu.
2. Penambahan ukuran secara Hiperplasi.
Yaitu penambahan jumlah sel-sel gusi.
3. Kombinasi dari keduanya.

Kebersihan Mulut.
Selain behel, faktor lain yang juga menyebabkan mengalami pembesaran adalah:
1. Letak gigi tak beraturan.
2. Bernafas dengan menggunakan mulut.
3. Menggunakan obat-obatan epilepsi seperti dylantin dan fenitain.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo5Q1BOU7z4GyjzD_zUHmkh98UzYwqbll5GAvjbe9vFCGuDtINFrvfMqCY-BZAYKT_fY3uFutWlFVG5CZviLwZ85SNnsBgdB43jxJj94PRKgGyqXLEcrXfme4jl6pdVonm9srSXOKs-Gpv/s320/Kawat+Gigi+2.jpeg 
Selain gusi menjadi besar, pembersihan mulut yang tidak maksimal juga akan menyebabkan seseorang rentan terkena penyakit lain seperti:
  • Sakit gigi.
  • Sakit kepala.
  • Sakit Migrain.
Karena itu, penjagaan dan perawatan gusi hendaknya benar-benar diperhatikan untuk menghindarimpenyebab di atas.

Apabila penyebabnya sudah diketahui dengan benar, maka saatnya melakukan perawatan gusi dengan benar.
Ada beberapa cara melakukan perawatan gusi:
1. Dengan melakukan pembersihan mulut secara maksimal.
2. Menghilangkan faktor irigasi lokal seperti gigi berlubang, susunan gigi tidak rata atau karang gigi.
3. Obati sakit gigi yang diakibatkan karena penyakit tertentu.
4. Melakukan oral hygiene rutin secara baik dan benar.

Mengingat pentingnya kesehatan gusi, hendaknya dilakukan pemeriksaan gusi minimal 6 bulan sekali dan senantiasa melakukan pembersihan pada gigi.


Saat ini banyak orang yang menggunakan behel atau kawat gigi hanya sekedar untuk gaya-gayaan saja atau fashion. Sebaiknya jangan dilakukan, karena ada efek bahaya yang muncul akibat behel gaya-gayaan ini.

"Pasang pura-pura atau behel gaya-gayaan itu tidak perlu karena itu bahaya dan bisa merugikan pasien itu sendiri," ujar drg Zaura Rini Anggraeni, MDS, selaku Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) dalam acara temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, seperti ditulis Minggu (18/3/2012).

drg Zaura menuturkan bahaya yang muncul bisa merusak posisi gigi, yang ada nantinya tulang yang memegang gigi akan rusak dan bisa membuat gigi goyang.

Hal ini merupakan kerugian besar yang tidak bisa dibayar, karena gigi kalau sudah goyang tidak bisa dicekat lagi.

"Seperti halnya pagar kalau ditekan terus lama-lama dia bisa doyong sampai ke bawah, begitu juga dengan tulang penyangga gigi yang bisa rusak. Dan itu ada penelitiannya bukan hanya sekedar omongan saja," ungkapnya.

Selain itu hal lain yang bisa terjadi adalah penumpukan atau penimbunan makanan karena umumnya gigi lebih sulit dibersihkan jika memakai behel.

Terlebih jika orang tersebut malas atau asal-asalan dalam membersihkan gigi akhirnya menyebabkan kerusakan email gigi.

"Ada yang bilang cuma ditempel saja kok enggak pakai tekanan, tapi sebenarnya tempelannya itu pun sudah memberikan kerugian. Wong gigi licin-licin kok ditempelin macem-macem," ujar drg Zaura.

Proses penempelan ini kalau tidak dilakukan dengan benar misalnya mengaduknya tidak pas, maka bahan kimia ini bisa merusak email gigi, memicu gigi berlubang, jika bersentuhan dengan gusi menyebabkan pembengkakan atau peradangan gusi.

Penggunaan behel yang benar biasanya digunakan sebagai kepentingan untuk pengunyahan, misalnya gigi tidak beraturan sehingga proses mengunyahnya menjadi lebih sulit.

Jika kondisi ini tidak diperbaiki bisa menyebabkan dampak pada sendi rahang. Dampak lain juga karena bisa mengganggu kecantikan penampilan, jadi bukan untuk gaya-gayaan.

"Kalau ingin gigi rapi dan memang harus pakai behel atau diagnosisnya memang perlu behel, paling murah ke RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) yang ada di setiap FKG (Fakultas Kedokteran Gigi). Kalau ke Puskesmas mungkin belum ada, tapi kita akan bekerja ke arah itu," ungkapnya.

Hal lainnya drg Zaura memberikan saran pada masyarakat supaya tidak sembarangan mendapatkan perawatan atau pengobatan gigi yaitu:

1. Pergilah ke tempat yang diakui yaitu di Puskesmas, rumah sakit pemerintah atau RSGM, biaya tidak mahal dan jelas dipertanggungjawabkan mutu serta kualitasnya.

2. Jangan menganggap pengobatan gigi itu mahal, karena ada yang murah dan terjamin mutunya.

3. Peliharalah gigi yang sehat tetap sehat, apabila ada kelainan dan butuh bantuan maka datanglah sedini mungkin dan jangan tunggu sampai parah seperti gigi berlubang.

4. Kontrol kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali.

Nah, guys, segitu dulu ya informasi tentang behel atau kawat gigi, nah, semoga lain kali This Is Me bisa nambahin lagi informasi tentang dampak dari behel, ya!

SUMBER   :   detikhealth.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar