CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 19 Oktober 2012

Organisasi Indonesia yang Mendunia, ORARI


 A. Pengertian ORARI

Organisasi Amatir Radio Indonesia, yang disingkat ORARI ini adalah satu-satunya wadah bagi amatir radio di Indonesia. Organisasi ini resmi berdiri pada 9 Juli 1968 atas dasar Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967. Hingga tahun 2006, ORARI telah memiliki 31 ORARI Daerah dan 367 ORARI Lokal yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Detail terbentuknya ORARI dapat dibaca pada Sejarah ORARI

ORARI adalah bagian dari International Amateur Radio Union (IARU) yang merupakan Organisasi Amatir Radio Dunia, karena kegiatan Amatir Radio adalah berskala Internasional.
Ketentuan yang mengatur kegiatan Amatir Radio diatur pula dalam Radio Regulation yang di keluarkan oleh International Telecommunication Union (ITU)
Amatir Radio adalah setiap orang yang mempunyai hobi dalam bidang Teknik elektronika radio dan komunikasi serta secara sukarela bersedia mengabdi kepada bangsa dan masyarakat.

Para amatir radio sedunia sadar bahwa kegiatan ini harus dilakukan secara tertib dan benar menurut kaidah hidup manusia dan peraturan yang berlaku secara internasional dan nasional oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR RADIO.

Sejak keberadaannya di Indonesia pada awal tahun 1925, Amatir radio Indonesia telah banyak membaktikan diri kepada bangsa, baik sebagai media perjuangan mempersiapkan dan merebut serta mengisi kemerdekaan, maupun memberikan konstribusi pemikiran dan gagasan baik yang bersifat teknik maupun regulasi serta melakukan operasi penanggulangan bencana serta dukungan komunikasi bukan dalam keadaan bencana.


 B.Kegiatan Kegiatan ORARI

  • ARC, Amatir Radio Club, perkumpulan amatir radio biasanya dibawah lokal ORARI.
  • ARES, Amateur Radio Emergency Service, bantuan komunikasi pada saat bencana.
  • Contest, pertandingan berkomunikasi radio
  • DX, komunikasi jarak jauh antar benua
  • DX-pedition, expedisi / perjalanan ke tempat langka & beroperasi dari sana.
  • Field Day, bekerja di lapangan dengan peralatan minimal.
  • Fox Hunting, lomba mencari pemancar gelap.
  • Net, cek-in / absen secara periodik, biasanya setiap hari pada jam tertentu.
  • QRP, bekerja dengan daya kecil biasanya sekitar 1-5Watt saja.
  • QSL Card, pertukaran kartu tanda pernah berkomunikasi
  • Special Event Station, stasiun yang di operasikan pada acara / event khusus.
  • CORE (Communication and Rescue) ORARI, adalah program kegiatan yang dikembangkan sebagai bentuk kepedulian ORARI dalam menghadapi situasi kebencanaan, dan kedaruratan yang terjadi. 
C. Sejarah ORARI
Sejarah Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia adalah tonggak sejarah tumbuh dan berkembangnya ORARI.

Kegiatan radio amatir merupakan kegiatan orang-orang yang mempunyai hobi dalam bidang tehnik transmisi radio dan elektronika, kegiatan ini sudah ada sejak tehnik transmisi radio ditemukan dan karena kegiatan ini menggunakan disamping peralatan juga media spektrum gelombang elektro magnetik yang menyangkut kepentingan kehidupan manusia dalam alam semesta ini maka, kegiatan ini disahkan, diatur dan diawasi secara global baik oleh Badan2 telekomunikasi international ITU & IARU maupun oleh badan telekomunikasi nasional disetiap negara.

Para amatir radio sedunia sadar bahwa kegiatan ini harus dilakukan secara tertib dan benar menurut kaidah hidup manusia dan peraturan yang berlaku secara internasional dan nasiona,l oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR RADIO.

Demikian juga di Indonesia kegiatan Amatir radio sudah ada sejak awal abad ke 20. Semasa perang kemerdekaan RI para amatir radio di Indonesia juga aktive berjuang dengan peralatan dan keahliannya. Mereka bergabung di dalam wadah Persatoean Amateur Repoeblik Indonesia (PARI). Namun pada zaman orde lama sehubungan dengan diberlakukannnya SOB kegiatan ini dilarang.


 D. Terbentuknya ORARI
Atas dasar PP21/1967 pada tanggal 9 Juli 1968 dilingkungan Sekretariat Negara pada waktu itu dan tanpa kesibukan yang menonjol dengan dihadiri sejumlah calon anggota yang berdomisili terutama di pulau Jawa, terbentuklah ORARI dan praktis pada awalnya hanya mencakup pulau Jawa yang terdiri atas 4 Regio yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketua ORARI Nasional dijabat oleh Bapak Koentoyo † (YBØAV). Dengan terbentuknya Wadah yang sah ini maka, para Amatir merasa lega karena bisa secara sah melakukan kegiatannya. Tenaga penguji di Dewan Telkom saat itu sangat terbatas dan hanya diperuntukan untuk menguji calon Operator dan Markonis radio maka, Dewan belum mungkin menyelenggarakan ujian untuk calon anggota ORARI dan untuk kebutuhan ini ORARI diberi wewenang sementara untuk menyelenggarakan sendiri ujian Amatir bagi calon anggotanya. Dan untuk mengurus keperluan perizinan seluruh anggota ORARI telah ditunjuk wakil tetap ORARI di Dewan Telekomunikasi RI. Yakni Herry Sembel (YBØBR) dan Hasan Koesoema †(YBØAH).

Dengan terbentuknya ORARI maka terjadilah masa transisi dalam meletakkan istilah Amatir pada tempatnya, terutama dimasyarakat dan bahkan banyak di antara pengurus terutama di daerah masih mengidentikan kegiatan Amatir radio dengan Radio siaran non RRI. Hal ini terlihat dengan adanya radio-radio siaran dan badan-badan usaha yang melegalitaskan kegiatan siaran/ komunikasi usahanya dengan merekrut anggotanya menjadi anggota ORARI. Untuk mempersingkat masa transisi ini dan mencegah jangan adalagi suatu badan radio siaran atau badan lainnya mengajukan permohonan menjadi anggota ORARI maka pada Bulan Februari 1969 Bapak Koentoyo selaku Sekretaris Dewan Telekom menugaskan Bapak Engkus selaku staff Dewan Telekom dan Hasan Koesoema selaku wakil tetap ORARI di Dewan Telekom untuk memberikan pengarahan pada pembina dan pengurus ORARI di Jawa tengah dan Jawa Timur. Dari hasil pengarahan dan pengamatan ternyata Jawa tengah Bapak Imam Poerwito selaku Kahubad Kodam Diponegoro dan selaku ketua ORARI sudah sejak awal membuat langkah - langkah antisipasi sepert melakukan screening calon anggota dengan ketat melalui ujian dan ini dibuktikan dengan terdominasinya kegiatan ORARI Semarang oleh anggota-anggotanya yang melakukan kegiatan amatir tulen, seperti pemancar rakitan sendiri kegiatan QSO sebagainya. Namun di jawa timur baru setelah diberikan pengarahan pembina ORARI Bapak Tewel baru menyadari akan pandangannya yang keliru tentang kegiatan amatir radio.

Selain kegiatan ORARI yang tertera pada di atas, ORARI juga mendukung kegiatan-kegiatan Pramuka seperti JOTA-JOTI. Dengan JOTA-JOTI, ORARI dapat dikenal oleh seluruh Indonesia bahkan mendunia, maka dari itu ORARI bisa memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia seperti kegiatan JOTA-JOTI dan juga kegiatan DX-Pedition yang dilakukan di Pulau Seribu. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar